Mamuju Kemendikbudristek--- Salah satu kegiatan utama dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) #SemangatSulbar tahun ini adalah diadakannya pelatihan bagi unit mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal dan simposium yang bertema "Memupuk Karakter Bangga Buatan Indonesia melalui Merdeka Belajar".Khusus untuk pelatihan peningkatan kapasitas UMKM dan satuan pendidikan vokasi yang Suasana lomba berskala nasional Piala Raja 2019Lomba burung pada umumnya memiliki dua skala atau tingkat, yaitu lokal dan nasional. Satu lagi, “regional”, tapi kurang populer di kalangan kicau demikian, belum jelas apa yang dimaksud dengan dua tingkatan itu, dan bagaimana pula kriterianya, sebuah lomba disebut lokal atau nasional?Pemahaman terhadap kriteria lokal dan nasional ini bukan semata-mata soal wawasan pengetahuan, tetapi berpengaruh pada ekspektasi dan kualitas gaco yang jika gaco kita main dan juara di lomba berskala nasional, tentu nilai prestasinya tinggi, dan itu akan mempengaruhi harga penawaran, dibanding juara di tingkat burung yang diselenggarakan setahun sekali seperti Piala Raja PBI, Presiden Cup BnR, dan lain sebagainya, dipersepsikan sebagai lomba nasional. Mengapa demikian?Baca juga Juri Kok Lomba Lilik Sembego Berhati-hatiDi antara alasannya dapat dilihat dari keikutsertaan peserta. Jika peserta yang hadir dari luar kota, yang bahkan jauh sampai luar Jawa, pada Piala Raja, misalnya, maka itu menjadi syarat utama sebuah lomba berpredikat “nasional”.Bandingkan dengan kelas Latpres, yang biasanya jarang disebut lomba nasional, karena pesertanya dari kota setempat. Yang ada istilah “latber/latpres rasa lomba”, untuk menunjukkan kemeriahan luar itu, ini juga soal persepsi. Bahwa lomba yang berpredikat nasional atau lokal, hanyalah persepsi kicau mania yang kadang tidak selalu konsisten. Dan oleh karena itu, sebenarnya bisa berubah tergantung pada kesepakatan persepsi di antara kicau kelas latber/latpres tidak dianggap sebagai lomba dan beskala nasional, meski pesertanya ada dari luar kota? Bagaimana juga jika, misalnya, even sekelas cup, tapi peserta sepi, yang hadir hanya peserta dari kota setempat, apakah masih layak disebut sebagai lomba nasional? Inilah yang disebut persepsi. 86lokal, lomba, nasional
Bukuini merupakan salah satu dari sepuluh naskah terbaik Lomba Penyusunan Bahan Literasi kategori Pramembaca yang diselenggarakan Balai Bahasa DIY tahun 2019. Buku ini berisi nama-nama sayuran, bunga, dan buah-buahan.
Hasil-hasil pendokumentasian lewat film-film pendek tersebut diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi generasi saat ini maupun generasi yang akan datang. Pembelajaran melalui media audio visual akan menarik jika disajikan dalam bentuk dokumentasi film yang juga dirancang dan diwujudkan dalam penyampaian yang menarik. “Movie merupakan salah satu cabang seni yang menggunakan media rekam sebagai alat untuk menyampaikan dan mewujudkan gagasan. Dari aspek fungsi pic juga dapat berfungsi sebagai media informasi, pendidikan dan dokumentasi. Melalui karya film tersebut, diharapkan apresiasi generasi muda terhadap keanekaragaman dan penanaman nilai positif dalam kebudayaan dapat terwujud,” ujar Zulkarnain. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan para generasi muda tentang Warisan Budaya Tak Benda, seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang mana menempatkan masyarakat sebagai pemilik dan penggerak kebudayaan. Masyarakat sebagai pelaku aktif kebudayaan, dari tingkat komunitas hingga industri serta merupakan pihak yang paling akrab dan paling paham tentang kebutuhan dan tantangan untuk memajukan ekosistem kebudayaan. Siak 2022″ id=”subfotofull” src=” Zulkarnain Al Idrus Dengan kegiatan ini, Disdikbud Siak berharap lahir para sineas handal di Siak sebagai upaya melestarikan budaya melayu. Lalu bisa meningkatkan pemahaman masyarakat dan para generasi muda tentang Warisan Budaya Tak Benda. Kemudian sebagai media pembelajaran untuk generasi saat ini dan generasi yang akan datang, dan bisa menjadi media yang memperkenalkan seni daerah, mempromosikan, dan menyebarluaskan produk karya seni daerah khususnya moving-picture show yang bernuansa Melayu di Kabupaten Siak. Ada beberapa subtema yang dipilih oleh peserta dalam festival ini dengan tema besar Warisan Budaya Tak Benda di wilayah Kabupaten Siak. Yakni bisa berupa tradisi lisan, manuskrip, adat-Istiadat, ritus, seni, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, bahasa, permainan rakyat, juga olahraga tradisional. Menurut lelaki yang suka menulis pantun ini, dunia film di Siak lumayan hidup dengan para penggerak anak-anak muda seperti Vicky Dawingga, Deni Irawan, Deri Agnes, Ryan Ronald, Joko Saputra, Arman Agusta, Wak Salim, Dewi Citra Lestari, dll. Umumnya mereka adalah para kreator yang mengunggah video mereka di media sosial. Tak semua dari mereka tinggal di Kota Siak Sriindrapura. Mereka tinggal di beberapa kecamatan seperti Sungai Apit, Tualang, Mempura, Pusako, dan kecamatan lainnya. “Ini memperlihatkan bahwa geliat sinematografi di Siak merata di semua kecamatan,” jelas Zulkarnain lagi. Untuk bisa mengadakan festival ini, dia bekerja keras meyakinkan atasannya karena banyak yang menganggap festival seperti ini kurang banyak peminatnya. Namun dengan keberhasila festival ini –dengan jumlah peserta yang relatif banyak dan menyebar di hampir semua kecamatan— dia yakin festival ini akan didukung penuh oleh Pemkab Siak. *** RYAN Ronald Saputra mengucapkan syukur saat moving picture yang disutradarainya, Tonong, menjadi juara I Festival Film Pendek Siak 2022 ini. Acara penyerahan hadiah berlangsung seusai upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Siak pada Rabu 12/10/2022. Bupati Siak, Drs H Alfedri MSi, yang langsung menyerahkan hadiah kepada para pemenang, termasuk kepada Ryan dkk. Ryan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam lahirnya film Tonong tersebut. Mereka adalah para kru yang terdiri dari pemain, penulis naskah, kameramen, dan lainnya. Menurutnya, kerja bersama ini cukup berat dan melelahkan, tetapi terobati dengan terpilihnya Tonong menjadi juara I. Secara khusus Ryan juga mengucapkan terima kasih atas dukungan pihak Pemerintah Kampung Tualang, yakni Kepala Kampung Juprianto SSos M IP. Kemudian anggota DPRD Siak Dapil Tualang, Zulkifli SSos MSi dan H Musar SH, yang selama ini selalu mendukung kreativitas Intan Payung Studio dan dirinya secara pribadi dalam menghasilkan karya. “Kami memang harus bekerja keras dalam pembuatan picture Tonong ini. Lumayan berat karena yang kami buat tentang kebudayaan Melayu. Harus detil dalam riset agar tak terjadi kesalahan,” jelasnya kepada Riau Pos, Selasa 12/10/2022 lalu. Menurut lulusan Fakultas Ilmu Budaya FIB Universitas Lancang Kuning tahun 2019 ini, festival ini sangat membantu menggairahkan kembali dunia perfilman Siak setelah ambruk akibat pandemi corona. Menurutnya, nyaris tak ada kegiatan di saat wabah itu berlangsung karena semuanya harus dikerjakan dan dilakukan di dalam rumah. Ryan dan kawan-kawan juga tak banyak melakukan kegiatan selain sekali-kali membuat konten untuk media sosial. Dengan banyaknya peserta yang ikut festival dan lomba ini, menurutnya, merupakan langkah awal yang sangat besar untuk kemajuan dunia film Siak, juga Riau. Bahkan dia sangat salut dengan beberapa peserta yang masih sekolah setingkat SMTA yang sudah membuat film pendek. Ryan juga memuji panitia yang dengan baik menyelenggarakan festival ini. Mulai dari informasi yang jelas, respon yang cepat ketika panitia meminta penjelasan berbagai hal, syarat dan aturan yang sangat tegas, sudah mirip festival tingkat provinsi maupun nasional. “Semuanya sudah bagus dan hadiahya cukup besar. Harapan kami para sineas ini, kalau bisa dalam penyelenggaraan selanjutnya kategorinya ditambah selain film terbaik. Mungkin ada kategori sutradara terbaik, penulis naskah terbail, aktor dan aktris terbaik, dan kategori lainnya. Ini hanya masukan,” jelas lelaki 29 tahun ini. Ryan menjelaskan, Intan Payung Studio yang dia Kelola, sebenarnya bergerak di bidang jasa foto dan video pernikahan dan pembuatan company profile sejak tahun 2016. Namun selain kegiatan rutin itu, dia bersama teman-temannya juga sering membuat konten untuk media sosial, juga beberapa film. Beberapa filmnya antara lain Secercah Cinta di Tanah Rokan yang menjadi juara harapan I pada Festival Pic Pendek Pariwisata Riau 2021. Picture show lainnya adalah Pikat, yang meraih juara harapan II pada Festival Movie Pendek Pariwisata Riau 2022. Tonong adalah moving picture ketiganya yang meraih penghargaan. Di luar itu ada beberapa moving picture yang dibuat yang tidak diikutkan dalam festival atau lomba. Dalam film Tonong ini, Ryan sangat terbantu dengan kinerja penulis skenario Hermanto Tuah Tualang yang juga ikut bermain dalam flick ini, Managing director of Photography Vinza Pramana Putra dan kru lainnya, juga para pemain seperti Retha Renielti, Puan Erni Rasyd, Ajib Hanum Prianda, Tarmizi, Raina, dll. “Bagi kami, ini pencapaian besar, karena diraih dari kerja keras semua orang yang terlibat,” jelas Ryan lagi. Bupati Siak, Drs Alfedri, sangat antusias dengan festival ini. Orang nomor satu di salah satu kabupaten yang lahir di era Reformasi ini terkejut dengan banyaknya peserta yang ikut. Menurutnya, untuk daerah kabupaten seperti Siak, ada 18 motion-picture show yang ikut dalam festival ini, sangat banyak. Itu menandakan dunia sinematografi di Siak sudah maju. Apalagi peserta banyak yang berasal dari kampung/desa di berbagai kecamatan. Dia berharap festival ini terus diselenggarakan di masa datang dengan peningkatan mutu dan dan berharap pesertanya semakin banyak. “Ini kegiatan yang luar biasa dan sangat positif bagi dunia anak muda dan kesenian di Siak. Saya mendukung kegiatan ini dan ke depan harus diselenggarakan lagi. Semoga semakin banyak pesertanya dan juga kualitasnya,” ujar Alfedri saat memberikan hadiah kepada para peserta. Ini sebuah tantangan bagi para sineas di Siak untuk terus berkreasi dan inovasi. Juga bisa menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain di Riau untuk menyelenggarakan kegiatan yang sama agar dunia film di Riau terus bergelora dan menghasilkan para sineas dan film yang berkualitas.*** Laporan HARY B KORIUN, Siak
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, salah satu upaya melestarikan budaya daerah agar tidak punah adalah belajar dan mempelajari budaya daerah. Kategori Kunci Jawaban Navigasi Tulisan Pasal Pasal UUD 1945 Memberikan Jaminan Persamaan, Kedudukan Warga Negara, Salah Satunya Adalah Adanya Hak Atas Persamaan Kedudukan Dalam Hukum Dan Pemerintahan

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Historisitas merupakan elemen penting untuk melihat terutama melacak latar suatu fenomena maupun produk kebudayaan yang ada pada masa kini sebagaimana produk kebudayaan merupakan suatu bentuk materil yang terdapat di tengah masyarakat baik dalam skala yang bentuknya kecil seperti keluarga maupun berskala besar seperti etnis, agama maupun negara, Republik Indonesia memiliki sejumlah simbol dan ritual untuk melegitimasi ideologi resminya Pancasila yang dapat dikatakan sebagai bentuk upaya autentifikasi dari ideologi nasionalisme. Sejumlah produksi simbol dan ritual seperti bendera kebangsaan, lagu wajib kebangsaan, seragam bagi para aparatur negara maupun upacara bendera yang wajib digelar di sejumlah instansi aparatur negara itu sendiri yang digelar secara rutin baik yang besifat mingguan maupun tahunan untuk memperingati hari raya kemerdekaan Republik Indonesia. Umumnya upacara bendera ini bersifat sakral dan begitu formal terutama upacara tahunan yang digelar untuk memperingati hari raya pada tanggal 17 Agustus. Selain itu pula terdapat ritual rutin yang bersifat informal seperti lomba 17 Agustusan yang digelar secara serentak di seluruh antero penjuru negeri. Sejumlah perlombaan yang bersifat klasik seperti panjat pinang, balap karung, makan kerupuk dan bakiak merupakan beberapa perlombaan yang umum digelar disamping panggung apresiasi, parade busana dan lain sebagainya. Menurut sejarawan dan budayawan JJ Rizal, perlombaan 17 Agustus mulai digelar pada tahun 1950 dan lomba-lomba tersebut merupakan kegiatan simbolik merayakan hari kemerdekaan dengan menertawakan masa pendudukan kolonialisme yang tragis, misalnya lomba makan kerupuk menggambarkan bagaimana sulitnya makan pada masa kolonial Indriani, 2014. Hingga saat ini dapat diyakini bahwa lomba 17 Agustusan merupakan produk kebudayaan popular yang masih ada dan dilestarikan secara kolektif tanpa adanya intervensi secara langsung dari dalam menjunjung tinggi ideologi nasionalisme tampak begitu kental dalam ritual rutin yang terdapat pada perlombaan 17 Agustusan. Untuk menganalisa konteks historisitas dalam produk budaya popular tersebut sekiranya konsep Imagined Communities atau komunitas berbayang karya Benedict Anderson dapat menganalisa dan melacak ideologi serta distribusi dari ideologi nasionalisme yang terkandung dalam perlombaan 17 Agustusan ini dapat digunakan. Bagi Anderson nasionalisme perlu dibangun melalui citra-citra yang dihadirkan untuk meyakinkan masyarakat mengenai diskursus yang terdapat dalam ideologi nasionalisme dari suatu negara, dan konsep kapitalisme cetak merupakan salah satu peran kunci untuk menyebarkan citra tersebut, masyarakat yang menangkap dari citra-citra yang dihasilkan oleh negara inilah yang dianggap sebagai komunitas berbayang bagi Anderson. Secara teoritik, Anderson membagi tiga cara dalam menganalisa dan menjabarkan nasionalisme, Pertama, melihat oposisi yang dihadirkan oleh para sejarawan terkait identitas negara tersebut kemudian disandingkan dengan subjektifitas kasar para nasionalis di negara tersebut. Kedua, universalitas kebangsaan kemudiang disandingkan dengan distingsi negara tersebut dengan yang liyan. Ketiga, upaya politis dari ideologi nasionalisme yang disandingkan dengan betapa cacat dan miskinnya filosofi dari ideologi tersebut yang mana membutuhkan asupan-asupan dari ideologi lain Anderson, 2001, p. 7. Untuk melihat relasi antara suatu produk kebudayaan dengan ideologi nasionalisme, terdapat contoh keterkaitan antara suatu produk kebudayaan dengan identitas nasional, seperti permainan keras sepak bola Inggris yang dicitrakan begitu maskulin, dan upaya menjaga citra Inggris sendiri untuk dominan di kompetisi internasional sebagai negara asal sepak bola. Brazil sebagai negara yang juga identik dengan sepak bola berusaha menanamkan identitasnya sendiri dalam permainan sepak bolanya. Sentuhan tarian samba dimasukkan dalam permainan sepak bola Brazil dan menjadikannya sebuah identitas sepak bola yang berbeda pula dengan Inggris tentunya, hal yang sama juga terjadi dengan sejumlah negara lain seperti Argentina, Prancis dan Jerman yang memiliki sentiment politik internasional dengan Inggris Edensor, 2002, p. 71. Contoh lain adalah produksi film Braveheart sebagai upaya redefinisi kebudayaan di Skotlandia dan penanaman identitas dan nasionalisme yang terkait di dalamnya kemudian ia kaitkan dengan kebiasaan, kebudayaan serta salah satu sumber perekonomian yang meliputi sektor pariwisata masyarakat Skotlandia. Edensor melacak nasionalisme dari masing-masing negara dengan perspektif historisitas lalu kemudian mencoba mengkontekstualisasikannya dengan kondisi materil yang terjadi pada ruang dan waktu yang ada pada masa sekarang. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya

Ωхዘ я асвጼկеψոኑЕ ዢፗդэጭըሏቧро
Δէм չαդοчеፉюֆቹНеկ αцևшθηы
Քоγዖሿуሖ αцаֆиτοβዉվ клИгጀቢሪջጿтաч и ግዝζиզ
Χαդυскоጠυ оչЕмωдυцኡኔ օբупዉгոዩ рα
September22nd, 2011 Author: thiekaz. Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg Ingat kata Bung Karno “Bersatu karena Kuat, Kuat karena Bersatu”. Jadikanlah pedoman perilaku dalam keberagaman dan perbedaan dalam rangka mengisi kemerdekaan. Salah satu cara yang tepat untuk mengisi kemerdekaan bagi para generasi penerus adalah dengan melestarikan kebudayaan bangsa dengan cara mempelajarinya. Kebudayaan bangsa merupakan warisan leluhur yang mengandung nilai-nilai luhur cerminan dari kehidupan manusia dan masyarakat. Oleh karena itu kita harus selalu menghargai dan mempelajari kebudayaan bangsa kita gambar di atas. Dapatkah kamu menjelaskan makna gambar tersebut? Bagaimana denganmu? Apakah kamu pernah mempelajari budaya daerahmu? Mengapa kamu perlu mempelajarinya?Sebuah masyarakat memiliki budaya dan nilai-nilai yang dijaga dan diteruskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mangapa hal itu perlu dilakukan? Bacalah bacaan berikut ini dengan saksama. Lalu, lakukan kegiatan berikutnya!Ayo MembacaBeda Budaya, Tetap SaudaraMelestarikan dan mengembangkan budaya bangsa merupakan sikap yang perlu dikembangkan sebagai perwujudan sikap positif dalam menyikapi keragaman. Selain itu, juga merupakan sikap dan kegiatan positif untuk mengisi kemerdekaan. Berikut ini adalah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menerima keragaman suku bangsa dan budaya masyarakat lain. 1. Menerima Keberagaman Suku, Bangsa, dan Budaya Untuk bisa mempunyai sikap menerima keragaman suku bangsa dan budaya yang ada di masyarakat, diperlukan kesadaran dan keterbukaan. Namun, dengan menghayati semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, perbedaan-perbedaan itu akan makin tidak terasakan. Kesamaan cita-cita untuk menjadi bangsa yang kuat, bersatu, dan utuh telah menyingkirkan sejumlah perbedaan yang ada. Kata Bung Karno “Bersatu karena Kuat, Kuat karena Bersatu’. 2. Mempelajari Kesenian Daerah Lain Selain lagu daerah, kita juga bisa mempelajari tarian dari daerah dan suku lain. Di berbagai tempat, telah banyak didirikan sanggar tari yang bisa menjadi tempat untuk memperkenalkan budaya dari daerah dan suku lain. Dengan mempelajari lagu dan tari dari daerah dan suku lain, kita sesungguhnya telah menerima keragaman budaya dalam masyarakat. 3. Mengembangkan Budaya Daerah Sendiri Berbagai atraksi budaya yang dimiliki oleh berbagai suku bangsa di Indonesia bisa hilang jika tidak diwariskan kepada generasi penerus. Unsur-unsur budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia bisa tinggal cerita. Oleh karena itu, jika di sekitarmu masih ada atraksi budaya, ikuti dan pelajarilah. Dengan mengikuti dan mempelajari budaya bangsa, seiring dengan berjalannya waktu, akan muncul rasa mencintai. Pada akhirnya, akan timbul keinginan untuk mengembangkan dan melestarikannya. Ayo Berlatih Pahamilah bacaan di atas! Tuliskan informasi penting dalam bacaan ke dalam kolom-kolom berikut! Cara Melestarikan Budaya Bangsa Mempunyai sikap mau menerima keragaman suku bangsa dan budaya yang ada di masyarakat Mempelajari Kesenian Daerah Lain Mengembangkan Budaya Daerah Sendiri Mengikuti dan mempelajari budaya bangsa Pendidikan tentang budaya daerah Melaksanakan lomba budaya daerah Mengadakan pentas seni daerah Mendukung upaya mengembangkan budaya daerah Ayo Membaca Cara lain untuk melestarikan kebudayaan bangsa adalah dengan memperkenalkan kepada masyarakat dengan cara mengadakan pertunjukan kesenian. Pertunjukan kesenian selain memperkenalkan kepada masyarakat umum, juga dapat membina rasa cinta budaya bagi anak-anak yang mementaskannya. Seperti apa yang dilakukan oleh siswa-siswi pada bacaan berikut! Siswa SD Juara Pekanbaru Persembahkan Pentas Seni Pentas seni merupakan kegiatan untuk menumbuhkan percaya diri tampil di depan teman-teman, guru, dan masyarakat umum. Juga untuk menumbuhkan kreativitas dalam berkarya dan berkesenian, melatih kekompakan, serta menumbuhkan rasa ingin tahu bagi teman-teman yang lain. Demikian halnya dengan yang dilaksanakan oleh SD Juara Pekanbaru. Kegiatan pentas seni dimulai dengan penampilan tari persembahan dari siswa kelas 4 dan diiringi oleh musik dan lagu “Bermain Layang-Layang”. Kemudian, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Mars Pramuka”. Lalu, penampilan lagu-lagu keagamaan persembahan dari siswa kelas 3. Para siswa, guru, dan penonton sangat senang dan bersemangat. Berharap kegiatan ini terus diadakan bahkan juga ditiru oleh sekolah-sekolah yang lain. Tujuannya agar budaya bangsa kita tetap lestari. Ayo Mencoba Pada saat merencanakan sebuah acara seperti pentas seni, biasanya kamu juga membuat daftar pihak-pihak yang perlu diundang untuk menghadirinya. Oleh karena itu, kamu perlu membuat surat undangan. Dengan menggunakan tempat yang tersedia di bawah ini, buatlah sebuah surat undangan resmi untuk menghadiri kegiatan pentas seni yang diadakan di sekolahmu. Tahukah Kamu?Perilaku di Lingkungan SekolahSekolah merupakan masyarakat dalam ukuran yang kecil. Di sekolah, banyak terdapat keragaman. Banyak warga sekolah yang berasal dari berbagai daerah yang berarti juga memiliki latar belakang yang berbeda. Lalu, bagaimana caramu bersikap? Menghormati dan Menghargai Sesama Teman Wujud nyata sikap saling menghormati dan menghargai sesama teman adalah toleransi. Toleransi merupakan sikap dan perilaku mau menerima perbedaan. Misalnya, mau menerima perbedaan pendapat dalam sebuah diskusi. Selain menghargai pendapat, perwujudan sikap dan perilaku adalah toleransi terhadap kebiasaan teman, kelakuan teman, dan lain-lain. Menolong Teman Tanpa Membedakannya Wujud nyata sikap saling menolong teman dapat ditunjukkan dengan membantu teman yang kesulitan belajar, menengok teman sekolah yang sakit, meminjamkan buku ke teman, dan lain-lain. Menumbuhkan Semangat Persaudaraan Bertikai hanya akan memperbanyak musuh. Bertikai hanya akan menambah kesulitan. Bertikai tidak ada untungnya. Perlakukan teman layaknya saudara dengan saling membantu, saling memaafkan, dan saling mengingatkan. Salah satu kegiatan sekolah yang mengajarkan kebersamaan, tanggung jawab, dan persaudaraan adalah pramuka. Mengamati Bersama dengan teman sebangkumu, jawablah pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang lengkap dan jelas. Semboyan bangsa kita adalah Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu jua. Berikan contoh yang mencerminkan kebhinnekatunggalikaan di daerah tempat tinggalmu! Kegiatan gotong royong membangun tempat ibadah yang dihadiri oleh warga yang berlainan agama. Kegiatan musyawarah pelaksanaan lomba memperingati hari kemerdekaan. Keanekaragaman terbukti tidak menjadi penghalang terwujudnya persatuan dan kesatuan. Bagaimanakah caramu turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa? Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan kepada negara. Menyelenggarakan kerja sama antar daerah. Menjalin pergaulan antarsuku bangsa. Memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asal daerah. Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain. Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain. Tidak mudah marah atau menyimpan dendam. Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama, maupun bahasa dan kebudayaan Mempelajari kesenian dan kebudayaan daerah lain Perbedaan merupakan hal yang biasa yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itulah, kita harus menerima keragaman suku bangsa dan budaya di masyarakat. Tuliskan tiga contoh perilaku yang dapat kamu lakukan untuk menerima keragaman suku bangsa dan budaya di masyarakat! Ayo Berlatih Kamu telah mempelajari keragaman suku bangsa dan budaya yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Kamu tentu menyadari bahwa keragaman merupakan kenyataan yang tidak bisa dihindari. Contohnya setiap temanmu memiliki latar belakang yang berbeda denganmu. Meskipun memiliki sejumlah perbedaan, persahabatan dengan teman tetap bisa terjalin, bukan? Dalam pergaulan, sudah selayaknya kita mengedepankan sikap saling menghormati dan toleransi. Lalu, bagaimanakah caramu menyikapi perbedaan dan keragaman yang ada di sekitar tempat tinggalmu? Kamu tentu pernah mengamalkan sikap dan perilaku yang mencerminkan keragaman di bawah ini. Namun, jika belum pernah mengamalkan, kamu bisa segera mengamalkannya. Perilaku di Lingkungan Sekolah SikapPengalamanBukti atau Alasan SudahBelum pendapat teman√-Saat musyawarah di kelas semua pendapat ditampung dan dipilih yang terbaik. dengan teman yang berkebutuhan khusus√-Di sekolah berteman dengan siapa saja baik anak yang normal maupun berkebutuhan khusus. teman yang kekurangan√-Saat teman sedang membutuhkan bantuan semua siap membantu hobi teman meskipun berbeda dengan hobimu√-Saat teman berlatih voley kita memberikan semangat walaupun tidak senang dengan olahraga tersebut. asal usul teman√-Tidak mentertawakan gaya berbicara teman yang berasal dari Jawa Barat saat mengucapkan huruf F. membeda-bedakan teman berdasarkan agama√-Semua siswa di sekolah adalah teman walaupun mungkin mereka beda agama. tradisi yang dianut teman√-Ketika teman melaksanakan upacara tradisi kita hadir untuk menghargainya kesenian dari daerah lain√-Ikut meyaksikan pertunjukan kesenian daerah lain. bahasa daerah dari suku bangsa lain√-Ikut mempelajari bahasa daerah siswa yang berasal dari daerah lain. membedakan teman berdasarkan kaya atau miskin√-Berteman dengan sipa saja di lingkungan baik dia kaya atau miskin teman yang sakit√-Saat teman sakit bersama teman satu kelas menjenguk ke rumahnya perilaku teman meskipun berbeda dengan perilakumu√-Mengijinkan teman melaksanakan ibadah sesuai agamanya saat belajar kelompok pertunjukan kesenian dari daerah lain√-Hadir dan menyaksikan pertunjukan Tari Jaipong di lingkungan rumah lagu tradisional√-Menyanyikan lagu Gek Kepriye dari Jawa tengah upacara adat dari daerah lain√-Menyaksikan upacara adat kelahiran suku Jawa Ayo Renungkan Saya Berikrar Sebagai makhluk sosial, manusia bergantung kepada manusia lain. Karena itu, saya berjanji saling mengasihi dan menyayangi. Dengan demikian, saya dapat bekerja sama dengan orang lain. Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa dan budaya. Saya berjanji untuk menghargai suku bangsa dan budaya lain dengan cara mempelajarinya. Prinsip keadilan sosial dan kerja keras perlu dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, saya berjanji bersikap adil dan bekerja keras dengan cara giat belajar untuk mengisi kemerdekaan.
Pelestarian nilai-nilai budaya adalah sebuah kewajiban yang harus terus dilaksanakan, untuk itu melalui lomba ini, saya, harap generasi muda di Kabupaten OKU Timur bisa tetap mengetahui berbagai pengetahuan tentang Kesenian Pisaan, Hiring-Hiring, ini merupakan adat istiadat asli OKU Timur yaitu Suku Komering Agar dapat di lestarikan
Home > Berita Terkini > Lomba Inovasi Daerah Jadi Sarana Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru - Berita Terkini 14 Jul 2020 JAKARTA - Penerapan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru harus tetap dilaksanakan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan produktif dan aman dari potensi penularan COVID-19. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Gugus Tugas Nasional untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan. Ini tidak hanya menjadi suatu peraturan yang harus dipatuhi namun menjadi budaya yang hidup di tengah masyarakat sebagai adaptasi kebiasaan baru. Mendukung upaya percepatan penanganan COVID-19 dengan adaptasi kebiasaan baru, pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri Kemendagri menyelenggarakan program Lomba Inovasi Daerah sebagai sarana edukasi dan sosialisasi tentang penerapan adaptasi kebiasaan baru secara bersama-sama oleh setiap daerah. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan bahwa Lomba Inovasi Daerah merupakan suatu sarana untuk mengedukasi dan mensosialisasikan protokol kesehatan di berbagai sektor pada masa adaptasi kebiasaan baru. "Lomba Inovasi Daerah yang melibatkan pemerintah daerah merupakan sarana untuk mengedukasi dan mensosialisasikan bagaimana adaptasi kebiasaan baru di berbagai sektor dan aktivitas kehidupan," ujar Tito. Tito berharap Lomba Inovasi Daerah ini bisa menjadi gerakan yang dilakukan secara masif sehingga masyarakat menjadi paham dan mengetahui apa yang harus dilakukan demi keselamatan bersama. "Melalui kegiatan ini Lomba Inovasi Daerah, dapat menjadi gerakan yang dilakukan secara masif sehingga seluruh masyarakat jadi paham dan tahu apa yang sebaiknya harus dilakukan demi keselamatan bersama," ungkap Tito. Sementara itu, hal tersebut diperjelas kembali oleh Pelaksana Tugas Plt Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal bahwa tujuan utama Lomba Inovasi Daerah adalah memberikan edukasi yang diharapkan menjadi pengetahuan lebih baik untuk menekan potensi penularan COVID-19. "Tujuan utamanya memberikan edukasi dengan harapan pemberian edukasi yang semakin baik, masyarakat juga memperoleh pengetahuan dengan lebih baik," jelas Safrizal dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta 14/7. Selanjutnya, Safrizal mengatakan bahwa Lomba Inovasi Daerah juga menjadi salah satu upaya untuk memastikan masyarakat paham tentang protokol kesehatan. "Kalau masyarakat teredukasi, mengetahui cara hidup yang aman dan menerapkannya, akan terhindari dari potensi terpapar risiko penularan COVID-19," katanya. Safrizal turut menjelaskan mengenai dana 168 miliar sebagai bentuk penghargaan kepada pemerintah daerah yang sempat menjadi perbincangan. Dana tersebut merupakan dana negara yang termasuk dana insentif daerah yang sebelumnya telah ada dan dianggarkan. "Dana 168 miliar ini merupakan dana negara, bukan dana pribadi Mendagri. Ini termasuk dana transfer daerah yang disebut dana insentif daerah. Sebelumnya juga sudah ada dan dianggarkan Kementerian Keuangan, hanya saja di masa pandemi ini dibuat suatu kategori baru yaitu kategori inovasi dalam pra kondisi hidup di tengah pandemi COVID-19 yang harapannya tentu digunakan untuk menolong masyarakat," ungkap Safrizal. Terakhir, Safrizal kembali mengimbau pemerintah daerah dapat mengedukasi publik, melakukan pengawasan dan kontrol secara ketat, menggerakan serta berkolaborasi bersama masyarakat untuk saling peduli dan mengingatkan dalam melaksanakan protokol kesehatan dengan disiplin sehingga upaya menekan penularan COVID-19 tidak hanya menjadi keberhasilan suatu daerah saja namun menjadi keberhasilan bangsa Indonesia. Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Facebook InfoBencanaBNPB Twitter BNPB_Indonesia Instagram bnpb_indonesia Youtube BNPB Indonesia SiapUntukSelamat BersatuLawanCovid19 CuciTangan JagaJarak MaskerUntukSemua TidakMudik DiRumahAja . 497 343 99 383 106 415 492 0

lomba budaya daerah merupakan salah satu upaya